PARALEL, TRANSFORMASI DAN HAPLOLOGI TAFSIR TUJUH SURAH KARYA MUHAMMAD BASIUNI IMRAN DENGAN KARYA TAFSIR MUHAMMAD RASYID RIDHA: KAJIAN INTERTEKSTUALITAS

Main Article Content

Ihsan Nurmansyah
Adib Sofia

Abstract

Dari penelusuran awal, penafsiran Muhammad Basiuni Imran dalam Tafsir Tujuh Surah cenderung berkutat pada ranah teks dan tidak menghubungkan dengan ranah konteks, sehingga penafsirannya lebih cenderung mirip dengan karya tafsir Muḥammad RashÄ«d Riá¸Ä. Tujuan penelitian ini untuk membuktikan keterpengaruhan tersebut. Penelitian ini menggunakan teori intertekstualitas yang diperkenalkan oleh Julia Kristeva. Penelitian ini menemukan bahwa bentuk-bentuk intertekstualitas yang digunakan dalam Tafsir Tujuh Surah adalah 1) paralel, adanya kesamaan antara fenoteks dan genoteks mengenai alasan dan tujuh pilihan surah yang ditafsirkan beserta penafsirannya; 2) transformasi, genoteks mengalami alih bahasa di dalam fenoteks, yakni dari bahasa Arab ke bahasa Melayu-Jawi; 3) haplologi, genoteks mengalami pengurangan di dalam fenoteks dengan hanya mengambil penafsiran di bagian pendahuluan saja. Dari ketiga bentuk intertekstualitas ini membuktikan bahwa Tafsir Tujuh Surah karya Muhammad Basiuni Imran merupakan terjemahan dari Tafsir al-Fa>tih}ah wa Sittu Suwar min Khawatim al-Qur’an karya Muḥammad RashÄ«d Riá¸Ä. Penemuan ini mematahkan penelitian Tesis dari Wendi Parwanto dan Ica Fauziah Husnaini yang menyebutkan sumber penafsiran Muhammad Basiuni Imran yang berasal dari penafsiran Muḥammad RashÄ«d Riá¸Ä, adalah hanya Surah al-Fa>tih}ah dan al-‘As}r. Namun, penemuan ini membuktikan bahwa ketujuh surah yang ditafsirkan Muhammad Basiuni Imran seluruhnya bersumber dari penafsiran Muḥammad RashÄ«d Riá¸Ä.

Article Details

How to Cite
Nurmansyah, I., & Sofia, A. (2022). PARALEL, TRANSFORMASI DAN HAPLOLOGI TAFSIR TUJUH SURAH KARYA MUHAMMAD BASIUNI IMRAN DENGAN KARYA TAFSIR MUHAMMAD RASYID RIDHA: KAJIAN INTERTEKSTUALITAS. Al-Bayan: Jurnal Studi Ilmu Al- Qur’an Dan Tafsir, 6(2). https://doi.org/10.15575/al-bayan.v6i2.14685
Section
Articles

References

'Abduh, Muhammad. (1922). Tafsir al-Qur’an al-Hakim, Juz ‘Amma. Mesir: Syirkah Musahamah Mishriyah.

Anwar, Rosihon, Asep Abdul Muhyi dan Irma Riyani. (2020). "Pengaruh Ide Pembaharuan Abduh di Mesir Pada Tradisi Tafsir di Indonesia: Kajian Terhadap Tafsir Qur’an Karim Karya Mahmud Yunus," Khazanah: Jurnal Studi Islam dan Humaniora 18 (2), 221-242, doi.org/10.18592/khazanah.v18i2.3825.

Hamka. (2007). Tafsir al-Azhar. Singapura: Pustaka Nasional PTE LTD.

Hermansyah. (2010). Ilmu Gaib di Kalimantan Barat. Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) bekerja sama dengan École Française d’Extrême-Orient STAIN Pontianak.

Husnaini, Ica Fauziah. (2020). “Nilai-Nilai Budaya Melayu Sambas Pada Kitab Tafsir Surah Tujuh Karya Muhammad Basiuni Imran.†Tesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Imran, Muhammad Basiuni. (1935). “Tafsir Tujuh Surah.†Sambas, Kalimantan Barat.

Imran, Muhammad Basiuni. (1936). “Tafsir Ayat as-Siyam.†Sambas, Kalimantan Barat.

Hakim, Husnul. (2013). Ensiklopedi Kitab-Kitab Tafsir (Kumpulan Kitab-Kitab Tafsir dari Masa Klasik sampai Masa Kontemporer), ed. Hidayatullah. Depok: Lingkar Studi al-Qur'an (eLSiQ).

Jabbar, Luqman Abdul. (2015). “Tafsir al-Qur’an Pertama di Kalimantan Barat (Studi Naskah Kuno Tafsir Surah Tujuh Karya Maharaja Imam Kerajaan Sambas 1883-1976 M).†Khatulistiwa: Journal of Islamic Studies 5 (1), 100–111, doi:10.24260/khatulistiwa.v5i1.409.

Kristeva, Julia. (1977). Desire in Language: A Semiotic Approach to Literature and Art. Ed. Leon S. Roudiez, Terj. Thomas Gora, Alice Jardine, dan Leon S. Roundiez. New York: Columbia University Press.

Kristeva, Julia. (1980). Desire in Language: A Semiotic Approach to Literature and Art. Oxford: Basil Blackwell.

Kurniawan, Syamsul, dan Erwin Mahrus. (2011). Jejak Pemikiran Tokoh Pendidikan Islam: Ibnu Sina, Al-Ghazali, Ibn Khaldun, Muhammad Abduh, Muhammad Iqbal, Hasan Al-Banna, Syed Muhammad Naquib Al-Attas, K.H Ahmad Dahlan, K.H Hasyim Asy’ari, Hamka, Basiuni Imran, Hasan Langgulung, Azyumardi Azra. Yogyakarta: ar-Ruzz Media.

Mitwally, Tamir Muhammad Mahmud. (2004). Manhaj al-Syekh Muhammad Rasyid Ridha fi al-Aqidah. Dar al-Masjid ’Asiri.

Nurmansyah, Ihsan. (2019). “Kajian Intertekstualitas Tafsir Ayat as-Siyam Karya Muhammad Basiuni Imran dan Tafsir al-Manar Karya Muhammad Rasyid Rida,†al-Bayan: Jurnal Studi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir 4 (1), 1–14, doi:10.15575/al-bayan.v4i1.4792.

Nurmansyah, Ihsan. (2020). “Pola Penafsiran Muhammad Basiuni Imran dalam Tafsir Tujuh Surah dan Ayat as-Siyam Terhadap Tafsir Muhammad Rasyid Ridha (Kajian Intertekstualitas).†Tesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Nurmansyah, Ihsan. (2021). “Tafsir al-Qur’an Bahasa Melayu-Jawi di Kalimantan Barat (Kajian Kodikologi dan Historis-Periodik Naskah Tafsir Tujuh Surah dan Ayat as-Siyam Karya Muhammad Basiuni Imran,†Substantia: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin 23 (1), 1–23, doi:10.22373/substantia.v23i1.8719.

Parwanto, Wendi. (2019). “Struktur Epistemologi Tafsir Surah Tujuh Karya Muhammad Basiuni Imran, Sambas, Kalimantan Barat.†Tesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Pijper, G.F. (1985). Beberapa Studi Tentang Sejarah Islam di Indonesia 1900-1950. Terj. Tudimah dan Yessy Augusdin. Jakarta: UI Press.

Ridha, Muhammad Rasyid. (1947). Tafsir al-Manar, Jilid 1, ed. 2 (al-Qahirah: Dar al-Manar.

Ridha, Muhammad Rasyid. (1948). Tafsir al-Fatihah wa Sittu Suwar min Khawatim al-Qur’an, ed. 2 (al-Qahirah: Dar al-Manar.

Risa. (2015). Perkembangan Islam di Kesultanan Sambas: Kajian Atas Lembaga Keislaman Pada Masa Pemerintahan Sultan Muhammad Syafiuddin II 1866-1922 M. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Salim, H. Moh. Haitami, Hermansyah, H. Yapandi, Erwin, Eka Hendry, Zulkifli, dan Luqman. (2011). Sejarah Kesultanan Sambas Kalimantan Barat. Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI.

Shihab, Muhammad Quraish. (2009). Tafsir al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur'an, Edisi Baru, Cet. 1 Jakarta: Lentera Hati.