PERGESERAN PENAFSIRAN MODERASI BERAGAMA MENURUT TAFSIR AL-AZHAR DAN TAFSIR AL-MISBAH
Main Article Content
Abstract
Berbagai gagasan mengenai sikap moderasi beragama terus tumbuh menunjukkan bagaimana intelektual Muslim Indonesia memiliki pandangan mengenai sikap-sikap yang toleran atas pemeluk agama lain. Salah satu tokohnya ialah Hamka dan Quraish Shihab dengan karya Tafsirnya. Kedua tokoh tersebut menghadapi situasi yang berbeda karena lahir pada generasi berbeda. Artikel ini berusaha untuk melihat bagaimana respon kedua tokoh tersebut tentang toleransi beragama di Indonesia di dalam karya tafsir masing-masing dengan menggunakan pendekatan Kuhn mengenai konsep pergeseran paradigm (paradigm shift) untuk melihat pergeseran penafsiran yang terjadi. Analisis akan diarahkan dengan meninjau latar belakang ideologi, relasi kuasa (otoritas), dan fanatisme terhadap suatu ideologi.  Penelitian ini fokus pada ayat-ayat moderasi beragama yakni surat al-Baqarah [2]: 256, A<li ‘Imra>n [3]: 85, Al-Kafiru>n [109]: 1-6, yang akan ditinjau juga dengan mengalisis aspek sosial-budaya dan otoritas penafsiran yang terjadi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya pergeseran pemikiran  dari kedua tokoh di atas dari teologi-Madhabi kepada teologi-Humanis. Penafsiran Hamka cenderung klasik terutama dalam melihat relasi agama dan budaya, sementara Shihab lebih terbuka atas perbedaan. Ini menunjukkan keterpengaruhan penafsiran berdasarkan konteks keindonesiaan yang beragam.
Article Details
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
References
A.Jamrah, S. (2014). Ikhtilaf Dan Etika Perbedaan Dalam Islam. Toleransi: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama, 6(2), 223–240.
Abdilah, N. (2014). Madzhab dan Faktor Terjadinya Perbedaan. Jurnal Vikroh, 8(1).
Abdul Mustaqim. (2008). Pergeseran Epistemologi Tafsir. Jakarta: Pustaka Pelajar.
Abdurrohman, A. (2018). Eksistensi Islam Moderat Dalam Perspektif Islam. Jurnal Rausyan Fikr, 14(1).
Abidin, Z. (2013). Islam Inklusif: Telaah Atas Doktrin dan Sejarah. Jurnal Humaniora, 4(2).
Abu> Al-Fida> Isma>’i>l Ibn ‘Umar ibn Kathi>r. (1419). Tafsi>r al Qur’a>n al ‘Az}h>m. Beirut: Da>r al-Kutu>b al-‘Ilmiyyah.
Adib, N. (2017). Faktor-Faktor Penyebab Penyimpangan dalam Penafsiran Al-Quran. Mawaizh: Jurnal Dakwah Dan Pengembangan Islam, 8(1).
Al-Da>rimi, ’Abd Al-S{amad. (1412). Sunan Al-Da>rimi.
Al-Qurthubi, M. bin A. abi> B. A. ‘Abdullah. (1384). Al-Ja>mi’ li Ah}ka>m al-Qur’a>n. Qahirah: Da>r al-Kutu>b al-Mishri>.
Azanella, L. A. (2021, March 29). Bom Gereja Katedral Makassar: Kronologi Kejadian, Keterangan Polisi, dan Sikap Presiden. Kompas.Com. Retrieved from Kompas.com
Azra, A. (2015). Islam Washatiyah Indonesia: Distingsi Dan Legacy.
Bennett, C. I. (1995). Comprehensive Multicultural Education: Theory and Practice (3rd ed.). Massachusetts: A Simon & Cluster Company.
Dalimunthe, F. A. (n.d.). Studi Pemikran Buya hamka dalam Membangun Toleransi Umat Beragama Di Indonesia. Universitas International Semen Indonesia.
Esack, F. (1997). Qur’an, Liberation and Pluralism: An Islamic Perspective of Interreligious Solidarity Against Oppression. Oxford: Oneworld Publications.
Goldziher, I. (2010). Mazhab Tafsir dari Klasik hingga Kontemporer. Yogyakarta: eLSAQ Press.
Gusmian, I. (2003). Khazanah Tafsir Indonesia. Jakarta Selatan: Teraju.
Hajja>j, M. ibn. (n.d.). Sah{i>h Muslim. Beirut: Dar Ihya at-Turaṡ al-‘Arabi wa Muasasat at-Tarikh al-‘Arabi.
Hamka. (1988). Tafsir al-Azhar. Jakarta: Pustaka Panjimas.
Hamka, R. (1981). Pribadi dan Martabat Buya Prof. Dr. Hamka. Jakarta: Pustaka Panjimas.
Hamka, R. (1984). Hamka di Mata Hati Umat. Jakarta: Sinar Harapan.
Hasanah, N. (2018). Upaya Pemerintah Indonesia Dalam Mengatasi Terorisme Pada Masa Pemerintahan Joko Widodo Tahun 2014–2019. EJournal Ilmu Hubungan Internasional, 6(3), 881–892.
Ikhwan, M. (2016). Tafsir Alquran Dan Perkembangan Zaman: Merekonstruksi Konteks dan Menemukan Makna. Nun : Jurnal Studi Alquran Dan Tafsir Di Nusantara, 2(1).
Inayatul Ulya, dan N. A. (2015). Pemikiran Thomas Kuhn Dan Relevansinya Terhadap Keilmuan Islam. Fikrah: Jurnal Ilmu Aqidah Dan Studi Keagamaan, 3(2).
Iqbal, M. (2010). Metode Penafsiran al-Qur’an M. Quraish Shihab. Jurnal Tsaqafah, 6(2).
Irham. (2016). Bentuk Islam Faktual : Karakteri dan Tipologi Islam Indonesia. Jurnal El Harakah, 18(2).
Knitter, P. F. (2003). Satu Bumi Banyak Agama: Dialog Multi Agama dan Tanggung Jawab Global. Jakarta: Gunung Mulia.
Lubis, A. N. dan M. (2015). Konsep Wasathiyah Dalam Al-Quran; (Studi Komparatif Antara Tafsir Al-Tahrir Wa At-Tanwir Dan Aisar At-Tafasir). Jurnal An-Nur, 4(2).
Mansuri, I. K. (2018). Ketika Islam Wasathiyyah Jadi Primadona!
Miftahuddin. (2010). Islam Moderat Konteks Indonesia Dalam Perspektif Historis. Jurnal Mozaik, V(1).
Munawan, M. (2018). Critical Discourse Analysis dalam Kajian Tafsir Alquran: Studi Tafsir Al-Azhar Karya Hamka. Tajdid, 25(2).
Najwa Shihab, Jihad Dalam Islam: Radikalisme Tanda Kebodohan part II. (2018).
Nata, A. (2005). Tokoh-tokoh pembaharuan Islam di Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo Press.
Pusat Bahasa Departement Pendidikan Indonesia. (2008). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Departement Pendidikan Nasional.
Pusparisa, Y. (2021, March 29). Ada Ratusan Aksi Teror yang Terjadi di Tanah Air pada 2000-2017. Databoks.
Rahmanto, M. (2018). Hamka dan Tafsir Harmonisasi Keislaman dan Keindonesiaan. Jurnal Afkaruna, 14(1).
RI, K. A. (2019). Moderasi Beragama. Jakarta: Kementrian Agama RI.
Ridho, M. (2019). Peristiwa Tahkim (Polemik Perselisihan Politik dan Implikasinya). Humanistika: Jurnal Keislaman, 5(1).
S.Kuhn, T. (1970). The Structure of Scientific Revolutions. Chicago: The University of Chicago Press.
Sachedina, A. (2001). The Islamic Roots of Democratic Pluralism. New York: Oxford University Press.
Shaliadi, I. (2015). Khawarij: Arti, Asal-Usul,Firqah-Firqah, dan Pendapatnya. Islamuna, 2(1).
Shihab, M. Q. (n.d.). Tafsir Al-Misbah (2nd ed.). Jakarta: Lentera Hati.
Shihab, M. Q. (2002). Tafsir al-misbah (5th ed.). Jakarta: lentera hati.
Siradj, S. A. (2007). Islam Wasathan Sebagai Identitas Islam Indonesia. Jurnal Tashwirul Afkar, 22.
Syam, M. B. (2018). Islam Wasathiyah Dalam Perspektif Sosiologi. Jurnal Aqidah-Ta, IV(2).
Wartini, A. (2014). Corak penafsiran M.Quraish Shihab dalam Tafsir al-Misbah. Hunafa: Jurnal Studia Islamika, 11(1), 109–126.
Yatim, B. (2000). Sejarah Peradaban Islam. In Cet X. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Zarkasyi, H. F. (2020). Minhaj (Berislam, dari Ritual hingga Intelektual). Jakarta: Institut for The Study of Islam Thought and Civilizations (INSISTS).