URGENSI ASBĀB AL-NUZŪL MENURUT AL-WAHIDI
Main Article Content
Abstract
AsbÄb Al-NuzÅ«l menjadi instrumen penting untuk memahami maksud ayat sesuai dengan konteksnya. Al-Wahidi menawarkan basis epistemologi yang ketat agar otentisitas asbÄb al-nuzÅ«l terjaga, terutama dari sisi sumber (riwayah). Al-Wahidi berpendapat bahwa asbÄb al-nuzÅ«l daat diaplikasikan dalam konteks kekinian. Sebab diturunkannya ayat Alquran ini akan memberikan pemahaman, tidak hanya pemahaman yang tekstual tetapi pemahaman kontekstual juga terhadap suatu ayat, terutama untuk mengetahui status hukum pada masa itu, baik berupa peristiwa maupun pertanyaan. Pendapat yang diambil oleh Al-Wahidi ini tidak sembarang mangambil referensi untuk dicantumkan ke dalam kitabnya (AsbÄb al-nuzÅ«l). Pada setiap Hadith dan pendapat yang ia tuangkan memiliki landasan yang kuat dan dapat dipertanggung jawabkan. Mengenai pendapat para ulama terhadap konsep Al-Wahidi, apa yang dikatakan Al-Suyuthi bahwa ia mengkritik apa yang dikatakan oleh Al-Wahidi dalam menafsirkan surat al-FÄ«l yaitu mengenai kisah penyerbuan orang-orang Habasyah. Hal ini sama sekali tidak termasuk sebab turunnya ayat melainkan informasi tentang peristiwa masa lalu.
Article Details
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
References
Anwar, Rosihon. Ulum Al-Quran. Cet.3 Bandung : CV Pustaka Setia , 2012.
Ash Shiddieqy, Muhammad Hasbi. Ilmu-Ilmu Alquran. Cet. Semarang : Pustaka Rizki Putra, 2009.
al-Shobuni, Muhammad Ali. Ikhtisar Ulumul Qur’an Praktis. Semarang : Pustaka Amani,1988.
As-Shalih, Subhi. Membahas Ilmu-Ilmu AlQuran. Cet. 1. Jakarta: Pustaka Firdaus, 1990.
Bin Ahmad, Wahidi Abu Hasan Ali. Al-Wajiz fÄ«TafsÄ«r al-KitÄb al-‘AzÄ«z.Beirut, DÄr al-Samiyyah, tt.
Gunawan, Heri. Ulumul Qur’an Studi Ilmu-Ilmu Alquran. Cet 1. Bandung : CV. Arfino Raya, 2015.
Halim, Mahmud Mani’ Abdul. Metodologi Tafsir (Kajian Komprehensif Metode Para Ahli Tafsir., Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2006.
Ilyas, Hamim. Studi Kitab Tafsir. Cet 1. Yogyakarta: TERAS,2004.
Izzan, Ahmad, Ulumul Qur’an (Telaah Tekstualitas dan Kontekstualitas Alquran). Cet.1. Bandung: Taffakur, 2005.
Lisnawati, Wina. “Konsep AsbÄb al-nuzÅ«l dalam Menafsirkan Alquran(Analisis al-Ibrah bi Umumi Lafdzi la bi Khususi Sabab dalam kitab al-Itqan)â€.Skripsi Bandung. Jurusan Tafsir Hadith Fakultas Ushuluddin, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2008.
Qattan, Manna Khalil, Studi Ilmu-Ilmu Quran, Cet 1. Bogor : Pustaka Litera Antar Nusa, 2013.
Shihab, M. Quraish. Membumikan Alquran. Cet 1.Bandung : PT. Mizan Pustaka, 1992.
__________________ . Wawasan Al-Quran, Cet.1. Bandung: PT. Mizan Pustaka, 1996.
Suyuthi, Jalaluddin, Samudra Ilmu-Ilmu Al-Quran. Bandung : PT. Mizan Pustaka. 2003.
Syafe’i, Rachmat. Pengantar Ilmu Tafsir. Bandung: Pustaka Setia,2006.
Tajudin, Ahmad. “Asbab Al-Nuzul Menurut Nasr Hamid Abu Zaydâ€, Skripsi. Jurusan Tafsir Hadith. Fakultas Ushuluddin, Universitas Islam Negeri Walisongo. Semarang, 2015.
Zainuddin Muhammad. Metode Memahami Alquran. Cet 1.Bandung: Khazanah Intelektual, 2005.