MENYINGKAP MITOS JAHILIYYAH DALAM TAFSIR DIGITAL: SIMBOLISASI TABARRUJ PADA Q.S AL-AHZÄ€B AYAT 33 DALAM MEME DI MEDIA SOSIAL
Main Article Content
Abstract
Kajian ini mengkritisi penafsiran digital di era postmodern untuk menemukan titik kejelasan atas interpretasi ayat yang berbentuk digital dalam bingkai meme. Untuk mengungkap simbol-simbol dalam meme, kajian kualitatif digunakan untuk menelusuri penafsiran Q.S al-AhzÄb ayat 33 terkait larangan tabarruj seperti orang-orang jahiliyyah. Meme ini menyebar secara masif di media sosial sebagai alat penolakan terhadap fenomena tren fashion dan kecantikan yang dianggap bermasalah. Apalagi tren seperti beauty vlogger, make up challenge, styling challenge menjadi trending topic dalam berbagai platform media sosial dari tahun ke tahun.  Terdapat tiga pernyataan utama terkait visualisasi meme dan simbolisasi jahiliyyah yang dituangkan dalam produksi meme. Secara umum kajian ini akan dianalisis dengan pendekatan semiotika yang digagas oleh Roland Barthes dengan tiga tipologi makna yakni denotatif, konotatif, dan mitos. Hasil dari kajian ini menunjukkan bahwa meme larangan tabarruj divisualisasikan dalam tiga tipologi; meme dengan redaksi Q.S al-AhzÄb ayat 33 tanpa tambahan apapun, meme yang menyertakan hukum tentang tabarruj, dan meme tentang tabarruj dengan keterangan tambahan. Selain itu, symbol-simbol yang bertebaran dalam meme mengkonstruk pola pikir warganet sehingga tercipta sebuah mitos.
Article Details
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
References
@arab_oriental. (2021). Jangan Tabarruj. 2Instagram. https://www.instagram.com/p/B6McEirHG2_/
@dakwahindah.id. (2019). Apa Itu Tabarruj. Instagram.
@jenisiregar_. (2019). Hukum Memakai High Heel. Instagram. https://www.instagram.com/p/BukRfAAAuQD/
@showislam22. (2020). Say No to Tabarruj. Instagram. https://www.instagram.com/p/CB0H8bThOg_/
Allifiansyah, S. (2017). Kaum Muda, Meme, dan Demokrasi Digital di Indonesia. Jurnal ILMU KOMUNIKASI, 13(2), 151–164. https://doi.org/10.24002/jik.v13i2.676
Arifin, M. Z. (2022). Dialektika Al- Qur’an Dengan Konteks Masyarakat Arab Jahiliyah Mohamad Zaenal Arifin Pendahuluan dalam sejarah, masyarakat Arab jahiliyah dikenal memiliki watak dan karakter yang keras , memegang teguh ajaran nenek moyang , dan ikatan kesukuan yang kua. Al-Fikrah, 2(2), 139–153. https://stai-binamadani.e-journal.id/Alfikrah
Belali, N. (2017). Mekanisme Lipstik dalam Mewarnai dan Melembabkan Bibir. Farmasetika.Com (Online), 2(2), 9. https://doi.org/10.24198/farmasetika.v2i2.15887
Hidayat, S. (2022). Ragam, Problematika dan Masa Depan Tafsir Al-Qur’an Digital Syarif. ŚALIĤA, 5(1), 115–129.
Listiyorini, A. (2017). Wacana Humor Dalam Meme Di Media Online Sebagai Potret Kehidupan Sebagian Masyarakat Indonesia Ari. Litera, 16(1), 64–77.
Miski. (2021). Amplifikasi Ajaran Islam Dalam Meme Hadis Larangan Perempuan Bepergian tanpa Mahram Di Media Sosial Indonesi. Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur’an Dan Hadist, 22(1), 231–254.
Moh. Azwar Hairul. (2020). Tafsir Al-Qur’an di Youtube. Jurnal Al-Fanar, 2(2), 197–213. https://doi.org/10.33511/alfanar.v2n2.197-213
Mubarok, M. F., & Muhammad Fanji Romadhoni. (2021). Digitalisasi al-Qur’an dan Tafsir Media Sosial Indonesia. Jurnal Iman Dan Spriritualitas, 1(1), 110–114.
Mudin, M. (2019). Islam Virtual (N. Afifah (ed.). CV. Bildung Nusantara.
Nafisah, M., & Trijayanti, N. A. (2021). Indonesia Guidelight Project dan Tafsir Audiovisual: Tinjauan atas Metodologi Tafsir dan Kontribusinya di Masa Pandemi. Jurnal Al-Fanar, 4(2), 135–156. https://doi.org/10.33511/alfanar.v4n2.135-156
Nor Nazimi Mohd Mustaffa. (2020). Perubahan Tingkah Laku Masyarakat Arab Jahiliyyah Kepada Tingkah Laku Beragama. Jurnal Pengajian Islam, 13(1), 16–25.
Nozira Salleh. (2021). Tabarruj dan Fesyen Pakaian Muslimah pada Zaman Kini Tabarruj and Muslimah’s Clothing Fashion at this Present. Akademika, 91(1), 109–118. https://doi.org/10.17576/akad-2021-9101-09
Qutb, M. (1992). Jahiliyah Abad Dua Puluh, Terj. Mohammad Thohir dan Abu Laila,. Bandung: Mizan.
Rifai, A. (2020). Tafsirweb: Digitalization of Qur’Anic Interpretation and Democratization of Religious Sources in Indonesia. Jurnal At-Tibyan: Jurnal Ilmu Alqur’an Dan Tafsir, 5(2), 152–170. https://doi.org/10.32505/at-tibyan.v5i2.1640
Setiawan, H., Aziz, A., & Kurniadi, D. (2020). Ideologi Patriarki Dalam Film (Semiotika John Fiske Pada Interaksi Ayah Dan Anak Dalam Film Chef). ANDHARUPA: Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia, 6(02), 251–262. https://doi.org/10.33633/andharupa.v6i02.3502
Siregar, M. N., & Fitriani, F. (2019). Problematika Terjemah Menurut Al-Jahiz. IJAS: Indonesian Journal of Arabic Studies, 1(2), 16. https://doi.org/10.24235/ijas.v1i2.4880
Sri, I. (2006). Roland Barthes Dan Mithologi. Imajinasi-Jurnal Seni, 2(2).
Suharjianto, S., & Maghfiroh, R. A. (2022). Jahiliyyah Dalam Penafsiran Ibnu Kasir. QiST: Journal of Quran and Tafseer Studies, 1(1), 11–29. https://doi.org/10.23917/qist.v1i1.522
Sulastri, W., Muhajirin, & Nadhiran, H. (2020). Tabarruj Dalam Persepektif Hadis: Studi Pemahaman Mahasiswi Uin Raden Fatah Palembang. EL- SUNNAH, 1(1), 67–81.
Umar, M. H., & Yusra, A. (2020). Perspektif Islam Tentang Tabarruj Dalam Penafsiran Para Ulama. LITERASIOLOGI, 4(1), 74–88. https://pesquisa.bvsalud.org/portal/resource/en/mdl-20203177951%0Ahttp://dx.doi.org/10.1038/s41562-020-0887-9%0Ahttp://dx.doi.org/10.1038/s41562-020-0884-z%0Ahttps://doi.org/10.1080/13669877.2020.1758193%0Ahttp://sersc.org/journals/index.php/IJAST/article
Wahjuwibowo, I. S. (2018). Semiotika Komunikasi: Aplikasi Praktis Bagi Penelitian Dan Skripsi Komunikasi Edisi 3. In Mitra Wacana Media (2nd ed.). Mitra Wacana Media.
Widiastuti, A., Ismail, M. R., & Iswanto, A. Z. (2020). Analisis Semiotika Meme ‘ Profesi Yang Tidak Dapat Work From Home ’ Selama Pandemi Covid -19. Jurnal Semiotika, 14(1), 1–7.
Yani, A., Putra, H., Andika, A., Nisa, M. K., & Yunus, E. M. (2021). Studi Perbandingan Fitur-Fitur Aplikasi Al-Qur’an Digital Karya Greentech Apps Foundation dan Aplikasi Al-Qur’an Muslim Media untuk Mengetahui Perbedaan Kedua Fitur aplikasi. Jurnal Riset Agama, 1(3), 132–156. https://doi.org/10.15575/jra.v1i3.15089
Yaonatha, N. I., Adib, A., & S, A. W. (2013). Perancangan Komunikasi Visual Rebranding Sepatu High Heels Merk D-Vincci. Jurnal DKV Adiwarna, Universitas Kristen Petra, 1(2), 1–10. http://studentjournal.petra.ac.id/index.php/dkv/article/view/612/539