DOUBLE MOVEMENTS DALAM TAFSIR AL-MISHBAH
Main Article Content
Abstract
Artikel ini mendiskusikan gagasan hermeneutik double movement Fazlur Rahman dalam menafsirkan Alquran. Terdapat kalangan yang menyetujui dan menolaknya. Artikel ini menfokuskan pada penelusuran terhadap sikap dan aplikasi M. Quraish Shihab terhadap double movement dengan pendekatan content analisys. Objek material riset ini adalah penafsiran Shihab terhadap ayat hukum yang terdapat dalam Tafsir Al-Mishbah, dimana Rahman juga membahas ayat tersebut. Tulisan ini menemukan bahwa secara prinsip Shihab meresepsi positif terhadap keberadaan hermeneutik double movement, dijadikan pendekatan dalam penafsiran Alquran. Namun, ada rambu yang mesti dipatuhi dalam menggunakannya yaitu dengan tidak menafikan keberadaan redaksi ayat, tidak menghapus aspek hukum yang terkandung dalam Alquran, dan memerhatikan ayat secara holistik. Shihab menolak penggunaan hermeneutik dalam menafsirkan Alquran jika batasan-batasan tersebut diabaikan. Berdasarkan prinsip tersebut, ditemukan variasi sikap Shihab. Dari keempat ayat yang ditelusuri dalam kajian ini; dua ayat ditafsirkann oleh Shihab dengan menggunakan double movement, dan dua lainnya ditafsirkannya tanpa menggunakan double movement.Â
Article Details
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
References
Abdullah, Amin. “Paradigma Alternatif Pengembangan Ushul Fiqh Dan Dampaknya Pada Fiqh Kontemporer.†In Mazhab Yogya: Menggagas Paradigma Ushul Fiqh Kontemporer. Yogyakarta: Ar-Ruzz Press, 2002.
Djidin, M., and Sahiron Syamsuddin. “Indonesian Interpretation of the Qur’an on KhilÄfah: The Case of Quraish Shihab and Yudian Wahyudi on Qur’an, 2: 30-38.†Al-Jami’ah: Journal of Islamic Studies 57, no. 1 (November 26, 2019): 143–66. https://doi.org/10.14421/ajis.2019.571.%p.
Federspiel, Howard M. Kajian Al-Quran Di Indonesia: Dari Mahmud Yunus Hingga Quraish Shihab. Bandung: Mizan, 1996.
Husaini, Adian. Hermeneutika Dan Tafsir Alquran. Jakarta: Gema Insani, 2007.
Ikhwan, Munirul. “An Indonesian Initiative to Make the Qur’an Down-to-Earth: Muhammad Quraish Shihab and His School of Exegesis,†2015. http://dx.doi.org/10.17169/refubium-12771.
Iqbal, Muhammad. Etika Politik Qurani, Penafsiran Quraish Shihab Terhadap Ayat-Ayat Kekuasaan. Medan: IAIN Press, n.d.
Junaedi, Dedi. “Konsep dan Penerapan Takwil Muhammad Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah.†Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya 2, no. 2 (December 31, 2017): 223–36. https://doi.org/10.15575/jw.v2i2.1645.
Malik, Rif’atul Khoiriah. “Hermeneutika Al-Qur’an Dan Debat Tafsir Modern: Implementasinya Dengan Masa Kini.†AT-TURAS: Jurnal Studi Keislaman 6, no. 1 (August 19, 2019): 56–76. https://doi.org/10.33650/at-turas.v6i1.583.
Mawangir, Muh. “Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Perspektif Tafsir Al-Mishbah Karya Muhammad Quraish Shihab.†Tadrib 4, no. 1 (July 2, 2018): 163–82. https://doi.org/10.19109/Tadrib.v4i1.1917.
Mustaqim, Abdul. Epistemologi Tafsir Kontemporer. Yogyakarta: LkiS, 2010.
Muzayyin, Muzayyin. “Resepsi Hermeneutika Dalam Penafsiran Al-Qur’an Oleh M. Quraish Shihab: Upaya Negosiasi Antara Hermeneutika dan Tafsir al-Qur’anuntuk Menemukan Titik Persamaan dan Perbedaan.†Nun : Jurnal Studi Alquran dan Tafsir di Nusantara 1, no. 1 (December 28, 2015). https://doi.org/10.32459/nun.v1i1.11.
Nur, Afrizal. “Dekonstruksi Isra’iliyyat Dalam Tafsir Al-Mishbah.†An-Nida’ 39, no. 1 (February 5, 2014): 36–48.
Rahman, Fazlur. Islam Dan Modernitas: Tentang Transformasi Intelektual. Bandung: Pustaka, 2000.
Reflita, Reflita. “Kontroversi Hermeneutika Sebagai Manhaj Tafsir (Menimbang Penggunaan Hermeneutika dalam Penafsiran al-Qur’an).†Jurnal Ushuluddin 24, no. 2 (December 10, 2016): 135–49. https://doi.org/10.24014/jush.v24i2.1625.
Riyani, Irma, and Yeni Huriani. “Reinterpretasi AsbÄb Al-NuzÅ«l Bagi Penafsiran Alquran.†Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama Dan Sosial Budaya 2, no. 1 (June 30, 2017): 113–30.
https://doi.org/10.15575/jw.v2i1.863.
Saeed, Abdullah. Paradigma, Prinsip Dan Metode Penafsiran Kontekstualis Atas Al-Qur’an. Yogyakarta: Baitul Hikmah Press, 2015.
Shihab, M. Quraish. Kaidah Tafsir Syarat, Ketentuan, Dan Aturan Yang Patut Anda Ketahui Dalam Memahami Ayat-Ayat al-Qur’an. Jakarta: Lentera Hati, 2013.
———. Perempuan: Dari Cinta Sampai Seks, Dari Nikah Mut’ah Sampai Nikah Sunnah, Dari Bias Lama Sampai Bias Baru. Jakarta: Lentera Hati, 2006.
———. Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan, Dan Keserasian Al-Quran. Vol. 1. 15 vols. Jakarta: Lentera Hati, 2000.
Sibawaihi, Sibawaihi. Hermeneutika Alquran Fazlur Rahman. Yogyakarta: Jalasutra, 2007.
Syamsuddin, Sahiron. Hermeneutika Alquran Mazhab Yogya. Yogyakarta: Penerbit Islamika, 2003.
———. “Hermeneutika Jorge J. E. Gracia Dan Kemungkinannya Dalam Pengembangan Studi Dan Penafsiran Al-Qur’an.†In Upaya Integrasi Hermeneutika Dalam Kajian Qur’an Dan Hadis, Teori Dan Aplikasi. Yogyakarta: Lembaga Penelitian UIN Sunan Kalijaga, 2011.
Umar, Nasaruddin. Argumen Kesetaraan Gender Perspektif Alquran. Jakarta: Paramadina, 1999.
Wadud Muhsin, Amina. Wanita Di Dalam Alquran. Bandung: Pustaka, 1994.
Wahid, Ramli Abdul. Ulumul Quran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002.
Wartini, Atik. “Nalar Ijtihad Jilbab Dalam Pandangan M. Quraish Shihab (Kajian Metodologi).†Musãwa Jurnal Studi Gender Dan Islam 13, no. 1 (January 3, 2014): 29–38.