HUBUNGAN KEKELUARGAAN PERSPEKTIF AL-QUR’AN (STUDI TERM SILATURAHMI DENGAN METODE TEMATIS)

Main Article Content

Lilik Ummi Kaltsum

Abstract

Artikel ini mendiskusikan hubungan kekeluargaan perspektif al-Qur’an dengan mengupas term silaturahmi dengan metode tematis. Al-Qur’an tidak secara eksplisit menggunakan istilah silaturahmi, tetapi jika diteliti lebih dalam, maka akan ditemukan beberapa petunjuk Ilahi yang memerintahkan menjalin dan menjaga ikatan kekeluargaan. Gambaran yang utuh tentang silaturahmi menurut al-Qur’an diharapkan dapat menjadi pedoman untuk melangkah sehingga pesan tersebut tidak terkesan sebagai kegiatan yang hampa makna. Silaturahmi menurut al-Qur’an bukan sekedar kunjung mengunjung atau saling memberikan hadiah yang dilakukan pada momen-momen tertentu, tetapi merupakan suatu bentuk hubungan yang senantiasa diperbaharui dan dijaga terus menerus atau berulang-ulang yang dilandasi dengan sikap kasih sayang, memberikan perhatian, dan memperlakukan dengan baik kepada manusia keseluruhan yang diawali dari sanak kerabat dekat maupun jauh hingga akhirnya menyeluruh ke seluruh manusia. Setiap manusia ingin menyayangi dan disayangi orang lain terutama dari keluarga dan sanak kerabat. Rasa kasih sayang dan sikap peduli yang telah tertanam pada setiap anggota keluarga akan mewujudkan kesatuan dan persatuan masyarakat. Sebaliknya, hubungan kekeluargaan yang tidak terjalin dengan baik akan menimbulkan ketegangan-ketegangan antar anggota keluarga dan akan berimbas pada munculnya masalah-masalah sosial. Menjamurnya penyakit sosial akan mengganggu keamanan dan ketenteraman bangsa. Dengan demikian, silaturahmi sangat berpengaruh pada keamanan dan keutuhan bangsa.

Article Details

How to Cite
Kaltsum, L. U. (2021). HUBUNGAN KEKELUARGAAN PERSPEKTIF AL-QUR’AN (STUDI TERM SILATURAHMI DENGAN METODE TEMATIS). Al-Bayan: Jurnal Studi Ilmu Al- Qur’an Dan Tafsir, 6(1). https://doi.org/10.15575/al-bayan.v6i1.9539
Section
Articles

References

HawwÄ, Sa’id, al-AsÄsfÄ«al-TafsÄ«r, DÄral-SalÄm, 1989.

Haneef, Suzanne. Islam dan Muslim,terj. Siti Zaenab, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1993.

Ibn Faris, AbÄ«al-ḤusainAḥmad, Mu’jamal-MaqÄyisfÄ«al-Lughah, BeirÅ«t: DÄral-Fikr, t.th.

IbnManẓūr, JamÄlal-DÄ«nMuḥammad bin Mukram bin Manẓūr, LisÄnal-‘ArÄb, BeirÅ«t:DÄral-á¹¢adr, 1990.

Imran, Abd Al-raḥmi.Family Planing theLegacyof Islam, Jakarta: Lentera Basritama, 1997.

Istianah, “Shilaturrahim Sebagai Upaya Menyambungkan Tali yang Terputusâ€, Riwayah: Jurnal Studi Hadis, Volume 2 Nomor 2 2016.

al-KhÄlidÄ«, ShalÄḥ ‘Abd. al-FatÄḥ. al-TafsÄ«ral-Mawá¸Å«â€™Ä«bainaal-Nadhariyahwaal-Taá¹­bÄ«q, Yordan: DÄral-NafÄ’is, 1997.

Kartono, Kartini.Patologi Sosial, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001.

Muḥammad, ‘Abd al-Laá¹­Ä«f, al-AkhlÄqfÄ«al-IslÄm, Madinah: DÄral-TurÄth,t.th.

Mustafa, Ali. “Dakwah Melalui Metode Silaturahmi: Sebuah Tinjauan Reflektif terhadap Aktivitas JaulahKhushushi Jamaah Tablighâ€, Jurnal Al-Hikmah, Vol. IX, No. 14 Jan s/d Juni 2017.

Al-NaisabÅ«rÄ«, Muslim bin al-Hajjajal-Qusyairyal-NaisabÅ«rÄ«, á¹¢aḥīḥ Muslim,BeirÅ«t: DÄrIḥyÄ’al-TurÄthal-‘ArÄbÄ«, t.th.

Qará¸ÄwÄ«, YusÅ«f.Kiat Islam Mengentaskan Kemiskinan,Jakarta: Gema Insani Press,1995.

al-Qaá¹­á¹­Än, MannÄKhalÄ«l. MabÄḥisfÄ« ‘UlÅ«mal-Qur’Än. RiyÄá¸: MansyÅ«rÄtal-‘Ashral-ḤadÄ«ts, t.th.

al-á¹¢adr, MuḥammadBÄqir. al-Madrasah al-Qur’Äniyah, Tp: DÄral-KitÄbal-IslÄmÄ«, 2000.

al-Sattar, ‘Abd, FatḥullÄhSa’id. al-MadkhalilÄal-TafsÄ«ral-Mawdhū’ī, Kairo: DÄral-Nasyrwaal-Tawzi’ al-IslÄmiyyah, 1991.

Al-SuyÅ«á¹­Ä«, JalÄlal-DÄ«n, al-ItqÄnfÄ«al-Qur’Än, BeirÅ«t:DÄral-Fikr, 1979.

Shihab, M. Quraish. Tafsir Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an, Jakarta: Lentera,2000.

-------.Menyingkap Tabir Ilahi: Asma al-Husna dalam Perspektif al-Qur’an, Jakart: Lentera Hati, 1999.

Suryadilaga, M. Alfatih dkk., Metodologi Ilmu Tafsir, Yogyakarta: TERAS, 2005.

al-ṬabÄrÄ«, IbnJarÄ«r, Jami’ al-BayÄn ‘anTa’wÄ«lÄ€yal-Qur’Än, BeirÅ«t:DÄral-Fikr,1988.

UmarÄ«, Akram DhiyÄ’ al-DÄ«n. MadinanSocietyattheTimeoftheProphet: ItsCharacteristicsandOrganization, terj. Mun’im A. Sirry, Masyarakat Madani: Tinjauan Historis Kehidupan Zaman Nabi, Jakarta: Gema Insani, 1999.

Al-WaḥidÄ«, ‘AlÄ« bin Aḥmad, AsbÄbal-NuzÅ«l,BeirÅ«t: DÄral-Fikr,t.th.

Al-ZamakhsharÄ«. al-KashshÄf ‘anḤaqÄ’iqGawÄmidhal-TanzÄ«lwa ‘UyÅ«nal-AqÄwÄ«lfÄ«WujÅ«hal-Ta’wÄ«l, BeirÅ«t: DÄral-Fikr, t.th.

Al-ZarkashÄ«,al-BurhÄnfÄ« ‘UlÅ«mal-Qur’Än,BeirÅ«t:DÄral-Fikr, t.th.

Al-ZuhaylÄ«, Wahbah. Al-TafsÄ«ral-MunÄ«r, BierÅ«tDÄral-Fikr, 1991.