Terapi Biopsikologi di Rumah untuk Meningkatkan Kekuatan Motorik Pasca Stroke Ulangan


Ambar Sulianti(1*), Dadang Sahroni(2)

(1) Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Indonesia
(2) Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Stroke merupakan merupakan penyakit penyebab kecacatan tertinggi di dunia. Jumlah penduduk penderita stroke di Indonesia sebagian besar berada pada usia produktif dan berisiko mengalami stroke ulangan dengan permasalahan yang lebih berat. Stroke berdampak kepada perubahan-perubahan baik biologis pada tubuh manusia maupun kepada psikis penderita. Permasalahan yang ditimbulkan oleh stroke tidak hanya dialami penderita tetapi juga oleh keluarga. Penelitian ini bertujuan menguji metode terpadu biologi-psikologi untuk meningkatkan kekuatan motorik penderita pasca stroke ulangan yang dapat dilakukan di rumah penderita oleh keluarga penderita. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kuasi dengan menggunakan Single Subject Randomized Time Series Design. Subjek adalah seorang perempuan berusia 64 tahun yang mengalami kelumpuhan akibat stroke ulangan. Keluarga yang tinggal dengan subjek hanyalah seorang anak perempuan yang bekerja pada perusahaan swasta. Perlakuan yang diberikan berupa metode terpadu Biopsikologi dengan memberikan masase pada jalur-jalur akupunktur dikombinasi dengan mendengarkan, membaca, dan memahami ayat-ayat Al Quran, serta pengaturuan diet. Penelitian dilakukan selama 2 bulan di rumah penderita di Bandung. Pelaksanaan dilakukan oleh keluarga yang telah dilatih oleh peneliti dengan pengamatan setiap 3 hari. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif berupa grafik. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan kemampuan motorik pada subjek. Penelitian ini dapat digunakan sebagai landasan untuk penelitian terapi biopsikologi di rumah pada subjek yang lebih luas.


Keywords


Stroke, terapi, biopsikologi, rumah

References


Abbas, K. A. (2000). Cellular and molecular immunology (4th). Philadelphia: W.B. Saunders Company.

Ahn, RR, Miller LJ, Milberger S, McIntosh DN. (2007). Prevalence of parent’s perceptions of sensory processing disorders among kindergarten children. Am J Occup Ther. 2007;58:287-293.

Anderson, D., Larson, D., & Bluhm, J. (2012). Diagnosis and Initial Treatment of Ischemic Stroke Health Care Guideline and Order Sets : Diagnosis and Initial Treatment of Ischemic Stroke Screening ( Ambulatory ) Algorithm. Institute for Clinical Systems Improvement, (July).

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2013). Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013. Laporan Nasional 2013, 1–384. http://doi.org/1 Desember 2013.

Basjiruddin. (2009). The Management of Hypertension to Prevent Stroke, 1–16.

Caplan, L.R. (2009). Caplan’s Stroke A Clinical Approach. 4th ed. Philadelphia: Saunders an imprint of Elsevier Inc.

Chizanah, L. (2011). Ikhlas = Proposional (Studi Komparasi Berdasar Caps). Jurnal Psikologi Islam, 8(2), 145-164.

Cigna medical coverage policy. Sensory and auditory integration therapy – facilitated communication. Diunduh dari: http://www.cigna.com/customer_care/

healthcare_ professional/coverage_positions/medical/mm_0283_

coveragepositioncriteria_sensory_auditory_integration_therapy.

pdf. Diakses tanggal 22 Agustus 2016.

Efendi, Nasrul. (1995). Perawatan Kesehatan Masyarakat . Jakarta : ECG.

Gilroy J. Basic Neurology.(2000). 3th Ed. New York : Mc Graw Hill ; p . 226 , 275 - 9.

Mendis, S. (2013). Stroke disability and rehabilitation of stroke: World Health Organization perspective. International Journal of Stroke, 8(1), 3–4. http://doi.org/10.1111/j.1747-4949.2012.00969.

Miller LJ, Anzalone ME, Lane SJ, Cermak SA, Osten ET. (2007). Concept evolution in sensory integration: A proposed nosology for diagnosis. Am J Occup Ther;61:135-

Misbach, J., Tobing, L., Ranakusuma, T.A.S., Suryamiharja, A., Harris, S., Bustami, M. (2004). Guideline Stroke 2004, Kelompok Studi Serebrovaskuler Perhimpunan

Dokter Spesialis Saraf Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

O’riordan, R.N.L. (2002). Seni Penyembuhan Alami:Rahasia Penyembuhan Melalui Energi Ilahi, diterjemahkan oleh Sulaiman AlKumaiyi dari judul asli The Art of Sufi Healing. Bekasi: Gugus Press.

Pinzon, R. (2009), ”Kolom catatan kecil menyambut hari stroke sedunia” http://www.jurnalnet.com/ konten,php?nama=KolomFeature&op=kirim_aspirasi_ kolom_feature&id=127 (diakses 7 September 2016).

Pinzon, Renaldy., dkk. (2010). Awas Stroke. Yogyakarta : Andi Offset

Prencipe, M., Culasso, F., Rasura, M., Anzini, A., Beccia, M., Cao Marina, Giubilei, F., Fieschi, C. (1998). Long term Prognosis After a Minor Stroke 10-year Mortality and Major Stroke Reccurrence Rate in Hospital-based Cohort. Stroke; 29 : 126-32.

Rakovic D, Dugic M, Cirkovic MM.(2008). Macroscopic quantum effects in biophysics and consciousness, neuroquantology; 2(4):237-62.

Ramadany, A. F., Pujarini, L. A., & Candrasari, A. (2013). Hubungan Diabetes Melitus Dengan Kejadian Stroke Iskemik Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta Tahun 2010. Biomedika, 5(2), 11–16.

Ramadhan, A. J. (2010). Mencermati Berbagai Gangguan Pada Darah dan Pembuluh Darah. Yogyakarta : DIVA Press. Redaksi Trubus. 2013. My Healthy Life Kegemukan Pergi dan Tak Kembali. Jakarta: PT. Trubus Swadaya.

Rambe, A.(2006). Stroke : Sekilas Tentang Definisi, Efek, Penyebab dan Faktor Risiko. Medan:

Universitas Sumatera Utara.

Rezeki, Sri, dkk. (2013). Tingkat Nyeri Pinggang Kala I Persalinan Melalui Teknik Back-Effluerage dan Counter-Pressure.Jurnal Keperwatan Maternitas.

Rubiyanti, Y. (2007). Biopsychology : Learning and Memory, 1–13.

Saputra K.(1999). Profil transduksi rangsang titik akupunktur Oryctolagus cuniculus. Doktor [disertasi]. Universitas Airlangga.

Sarafino, EP.(2004). Health Pycology Biopsycososial Interreaction. New York: John and

Sons Inc.

Suhariningsih. (2000) Profil tegangan listrik titik akupunktur sebagai indikator kelainan fungsional organ. Disertasi. Surabaya: Universitas Airlangga.

Sulianti,A. (2013). Peran Laser Dosis Rendah (LDR) Terhadap Penurunan Fibrosis Dan Fibrogenesis Pada Penderita Filariasis Kronis. Disertasi. Bandung: Universitas Padjadjaran.

Sutrisno, A., (2007). Stroke???: You must know before you get it! . Jakarta: PT Gramedia Pustaka.

Truelsen, T., Begg, S., & Mathers, C. (2000). The global burden of cerebrovascular disease. Global Burden of Disease, 1–67.

Truelsen, T., Begg, S., & Mathers, C. (2000). The global burden of cerebrovascular disease. Global Burden of Disease, 1–67.

Tugasworo D. (2002). Prevensi Sekunder Strokedalam Management of Post Stroke, Temu Regional Neurologi Jateng-DIY ke XIX “Neurology-update”, Semarang : Badan Penerbit UNDIP.

Vernejoul P, Darras JC, Alberede P. Nuclear medicine and accupuncture message transmission. J Nucl med. 1992;33: 409-12.

Waspadji, S., (2007). Komplikasi Kronik Diabetes : Mekanisme Terjadinay Diagnosis dan Strategi Pengelolaan. Dalam :Sudoyo, Aru. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Ed 4. Jilid 3. Jakarta : FKUI.

WHO.(2008). Standard acupucture point locations in the Wetern Pacific Region. 1st ed. Geneva:WHO.

Wiguno P. Hypertension and Hipercolesterolemia as The Stroke Risk Factor. dalam Kumpulan Makalah dan Abstrak Pertemuan Nasional Neurogeriatri Pertama. Perdosis 5-7 April. Jakarta, 2002.

Williames LD, Erdie-Lalena CR.(2009). Complementary, holistic, and integrative medicine: Sensory integration. Pediatr Rev;30:e91-3.

Yatim, F. (2005). Waspadai Jantung Koroner, Stroke, Meninggal Mendadak : Atasi Pola Hidup Sehat. Jakarta : Pustaka Populer Obor.




DOI: https://doi.org/10.15575/biodjati.v2i2.1329

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c)



Indexing By :

      

      

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.

 

View My Stats