Teknologi Pengendalian Gulma Alang-alang dengan Tanaman Legum untuk Pertanian Tanaman Pangan


Ishak Juarsah(1*)

(1) Balai Penelitian Tanah Jl. Tentara Pelajar No. 12, Cimanggu Bogor, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Di Indonesia, Alang-alang (Imperata cylindrica L. Beauv) merupakan salah satu gulma terpenting dan termasuk sepuluh gulma bermasalah di dunia.  Melalui biji dan rimpang, alang-alang dapat tumbuh dan menyebar luas pada hampir semua kondisi lahan. Teknologi pengendalian alang-alang telah banyak dikenal namun belum dapat menjamin eradikasi populasi alang-alang secara berkelanjutan tanpa diikuti oleh kultur teknis dan pola budidaya tanaman pangan sepanjang tahun. Hasil penelitian menunjukan bahwa lahan alang-alang dapat dikendalikan/dikelola menjadi lahan produktif setelah direhabilitasi dengan tanaman legume (Mucuna sp.) untuk usaha tani tanaman pangan lahan kering berorientasi konservasi tanah. Bahan hijauan tanaman Mucuna dapat meningkatkan kadar C-organik, memperbaiki sifat fisika, kimia tanah dan meningkatkan  produksi tanaman pangan.

 

In Indonesia, Alang-alang (Imperata cylindrica L. Beauv) is one of important weeds and included to ten most problematic weeds around the world. Through its seeds and roots, alang-alang can grow and expand in nearly all soil conditions. Many technologies for controlling have been known but can not ensure the eradication of weeds population, however the controlling via food crops cropping systems for the whole years is the best method so far to have sustainability of the agriculture land. Research showed that alang-alang area could be controlled/managed became more productive land after rehabilitation with legume (ie Mucuna sp.) especially for dry land conservation oriented. Mucuna green materials might increase C-organic content, both soil chemical and physical improvement, furthermore increased foodcrops production.


Keywords


Pengendalian alang-alang; Pertanian berkelanjutan; Tanaman legume

Full Text:

PDF

References


Agus, F.N. Ginting dan A. Dariah . 1996. Sumberdaya Alam Daerah Aliran Sungai Cimanuk Hulu dan teknologi konservasial. Hal 113-127 dalam Prosiding Lokakarya Pembahasan Hasil Penelitian Analisis pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Garut, 20-24 Nopember 1995. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Bogor.

Erfandi, D. I. Juarsah dan U.Kurnia, 2001. Pebaikan sifat fisik tanah Ultisol Jambi melalui pengelolaan bahan organik dan guludan. Hlm 171-182, dalam Prosiding Seminar Nasional Reorientasi Pendayagunaan Sumberdaya Tanah, Iklim dan Pupuk; Byuku I Cipayung Bogor, 31 Oktober- 2 Nopember 2000. Puslitbangtanak, Bogor

Ismail, I.G. Basa dan S. Effendi, 1978. Cropping System research in transmigration areas South Sumatera, Dir.Gen Trans CRIA.

Irianto,G,S.H. Tala’ohu, dan H. Suwardjo, 1993. Rehabilitasi lahan Alang-alang akibat perladangan berpindah melalui peningkatan produktivitas lahan dan konservasi tanah, hlm 34-38 dalam Risalah Hasil Penelitian Tanah dan Agroklimat, Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Bogor.

Juarsah, I. dan Undang Kurnia. 2001. Peningkatan kualitas lahan terdegradasi menggunakan bahan organik di propinsi Jambi. Universitas Lampung, Bandar Lampung.

Adiningsih, S. dan Mulyadi, 1993. Alternatif Teknik Rehabilitasi dan Pemanfaatan Lahan Alang-alang. Dalam Pemanfaatan Lahan Lahan Alang-alang untuk Usahatani Berkelanjutan. Prosiding Seminar Lahan Alang-alang, Bogor 1 Desember 1992, Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Bogor. Badan Litbang Pertanian.

Manwan, I. 1989. Over view of farming system reseach in Indonesia, presented at 20th ARFS working komodity group meeting Puncak, Bogor.

Makarim, A.K. S.Ningrum ,1991. Pengaruh pengapuran dan bahan organik terhadap tanaman kedelai pada tanah masam. Hal. 419-429. Dalam Prosiding Lokakarya Penelitian Komoditas dan Studi Khusus. 419-429.

Purnomo, J., Mulyadi, dan Istiqlal Amien. 1992. Pembangunan Jangka Panjang Tahap II Subsektor Tanaman Pangan. Rapat Kerja Nasional Departemen Pertanian, Jakarta 3-7 Pebruari 1992.

Soepardi, G. 1980. Alang-alang and soil fertility. BIOTROP Workshop on Alang-alang BIOTROP special Publication 5:9-14

Suryatna, E. 1983. Pola tanam dan Pengembangannya di Indonesia. Lokakarya Teknologi dan Dampak Pene-litian Pola Tanam, Bogor 20-21 Juni 1983.

Suwardjo, A.Barus dan M.Sodik, 1987. Pengaruh cara pembukaan dan pengelolaan lahan alang-alang terhadap erosi dan produktivitas tanah. Hlm 225-302 dalam Prosiding Pertemuan Teknis Penelitian Tanah, Pusat Penelitian Tanah, Bogor.

Soerjani,M. 1970. Alang-alang Imperata Cylidrica (L) Beauv (1812): pattern of growth as related to it problem of control, BIOTROP Spescial Publications 5 : 9-14

Tato Sudharto, H. Suwardjo, D. Erfandi dan T. Budhyastoro, 1992. Permasalahan dan Penanggulangan Lahan Alang-alang. Dalam Pemanfaatan Lahan Lahan Alang-alang untuk Usahatani Berkelanjutan. Prosiding Seminar Lahan Alang-alang, Bogor 1 Desember 1992, Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Bogor. Badan Litbang Pertanian.

Zulkifli Zaini dan Zainal Lamid, 1992. Alternatif Teknologi Budidaya Tanaman Pangan pada Lahan Alang-alang. Dalam Pemanfaatan Lahan Alang-alang untuk Usahatani Berkelanjutan. Prosiding Seminar Lahan Alang-alang, Bogor 1 Desember 1992, Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Bogor. Badan Litbang Pertanian.




DOI: https://doi.org/10.15575/161

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons Licence

Jurnal Agro (J. Agro: ISSN 2407-7933) by http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/ja/index is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.