Konsep Mahabbah Imam Al-Tustari (200-283 H)


Yayan Mulyana(1*)

(1) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Cinta (mahabbah) merupakan tujuan paling agung seorang ‘abid, dan, maksud yang paling mulia seorang yang ta’at kepada Allah. Banyak orang yang mengaku sebagai pecinta tetapi sungguh mereka bukan pecinta sejati. Allah menjelaskan siapa pecinta sejati (Q.S. Ali- Imran [3]:31), cinta bagi, untuk dan dari Allah senantiasa bertambah seiring bertambahnya iman (Q.S. Al-Baqarah [2]:165), cinta menyelamatkan orang mukmin dari ‘adzab Allah di dunia dan akhirat (Q.S. Al-Maidah [5]:18), merupakan anugerah dan pemberian Allah, dan pecinta sejati adalah mujāhid fῑ sabῑlillah Q.S. Al-Maidah [5]:54), dan pecinta selalu bersama kekasihnya (H.R. Bukhori Muslim). Alquran dan Hadis merupakan sumber ajaran tasawuf dan di tangan para sufi konsep mahabbah dikembangkan melalui proses internalisasi dan penajaman spiritual. Sudah banyak pembahasan tentang mahabbah dari para tokoh sufi ternama, namun untuk tokoh yang satu ini luput dari perhatian, padahal ia merupakan tokoh sufi generasi awal yang ajarannya banyak dibicarakan, dikutip dan mempengaruhi para ulama tasawuf sesudahnya. Sudah barang tentu banyak terdapat persamaan dan perbedaan antara dia dengan tokoh sufi lainnya. Tokoh sufi yang dimaksud penulis adalah Sahl bin Abdillah al-Tustarῑ. Selain sebagai ulama tasawuf beliau juga seorang mufasir, Tafsῑr al-Qur’ān al-‘Aẓῑm merupakan karya tafsirnya yang diakui oleh para mufasir sebagai icon tafsir sufi isyari. Diantara karyanya di bidang tasawuf yaitu Daqāiq al-Muhibbῑn, Mawā’iẓ al-‘Arifῑn, Jawābāt Ahl al-Yaqῑn, dan Al-Ghāyah li Ahl al-Nihāyah. Baginya mahabbah merupakan anugerah, pemberian dan karunia dari Allah dan bukan hasil amaliah dan usaha (kasb), ia merupakan pancaran atau limpahan dari Allah tanpa menunggu (intiẓār) atau permintaan dari seorang hamba.


Keywords


Mahabbah; Karāmah; Muraqabah; Kasb; Intiẓār; Hauf; Rajā.

Full Text:

PDF

References


Al-Dhahabῑ, Shamsuddin. Sῑra A’lām al-Nubalā, 13 vol. Beirut: Muassasah Al-Risālah, 1983.

Maḥmūd, Munῑ’ ‘Abdul Ḥalῑm. Al-‘Ārif Billah Sahl bin ‘Ābdillah al-Tustarῑ, Kairo: Dār al- Ma’ārif, 1994

Al-Mulqin, Ibn. Ṭabaqāt al-Auliā’. Kairo: Maktabah al-Ḥanjῑ, 1994.

Al-Nabhānῑ, Yūsuf bin Isma’ῑl. Jāmi’ Karāmāt al-Auliyā’. 2 Vol. Beirut: Dār al-Fikr, 1993.

Al-Qushairῑ, Abu al-Qāsim. al-Risālah al-Qushairiyah fῑ ‘ilm al-Taṣawwuf. t.t.t.: al-Haramain, Al-Sha’rānῑ, Abdul Wahāb. Ṭabaqāt al-Kubrā. Mesir: Dār al-Ṭibā’ah al-‘Āmirah, 1299 H.

Al-Sulamῑ, Abu Abdurrahman. Ṭabaqāt al-Ṣūfiah. Beirut: Dār al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 1998.

Al-Ṭūsῑ, Abu Naṡr. al-Luma’ fῑ Tārῑkh al-Taṣawwuf al-Islāmῑ. Beirut: Dār al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 2008.

Al-Tustarῑ, Sahal bin ‘abdillah. Tafsῑr al-Qur’ān al-‘Aẓῑm. Pentahqiq Ṭaha‘Abdurraūf Sa’ad dan Sa’ad Ḥasan Muḥammad ‘Ali. Kairo: Dār al-Ḥaram li at-Turāṡ, 2004.

______. Tafsῑr al-Qur’ān al-‘Aẓῑm. Pentahqiq Muḥammad Bāsil ‘Uyūn al-Sūd. Beirūt: Dār al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 2002.

______. Tafsῑr al-Tustarῑ. Translated by Annabel Keeler and Ali Keeler. Great Commentaries on the Holy Qur’an. Louisville: Fons Vitae, 2011.




DOI: https://doi.org/10.15575/saq.v1i2.1427

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Syifa Al-Qulub Visitors

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Department of Tasawuf Psikoterapi
Gedung Fakultas Ushuluddin Lt. 3
Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Jl. AH. Nasution No. 105 Cibiru Bandung Tlp. (022) 7802275
Handphone: +62 852-0685-1568
E-mail: syifaalqulub@uinsgd.ac.id