Posisi Ruh dalam Realitas Menurut Ibnu Qayim Al-Jauziyah


Wawan Hernawan(1*)

(1) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Makalah ini bertolak dari pemikiran, bahwa ruh memiliki peranan yang signifikan, baik dalam khazanah keilmuan Islam maupun non-Muslim. Dalam ajaran Islam, ditemukan indikasi, bahwa perbincangan tentang ruh hanya milik filosof dan ahli tasawuf. Sedang di kalangan non-Muslim, terutama para filosof mau tidak mau akhirnya mengakui  bahwa ruh memang diperlukan untuk menjawab hal-hal yang di luar pisik. Karena ruh berdimensi metafisik, maka pembahasannya lebih cocok dilakukan oleh para filosof yang mengedepankan pola-pola rasional. Ibnu Qayim adalah seorang pemikir Muslim dan pelanjut tradisi Salafiyah. Ia  meletakkan ruh bukan pada kajian tasawuf atau filsafat Islam, tetapi pada teologi, sekalipun sangat menolak pola-pola teologi yang dikembangkan kaum Mu’tazilah, Asy’ariyah, dan Maturidiyah. Baginya, pengkajian tentang ruh mesti dimulai dari dalil-dalil nash, pendapat dan pengalaman para sahabat atau tabi’in sebagai afirmasi. Setelah itu, mengemukakan pendapat kaum yang dianggap menyimpang sebagai negasi. Langkah terakhir, dikemukakan pendapatnya sendiri sebagai sintesa. Dari sejumlah informasi, ditemukan,  bahwa posisi ruh dalam realitas bagi Ibnu Qayim bersifat makhluk dan diciptakan. Ia tidak qadîm (terdahulu, lama) dan hadîts (baru). Eksistensinya meng-ada setelah eksis jasad. Ruh mengalami proses triadic, yang meliputi tahapan dialektis, serta kebebasan ruh yang bermakna pusat bagi dirinya sendiri.

Keywords


Ruh; Qadim; Realitas; Tradisi Salafi

Full Text:

PDF

References


Amin, Husayn Ahmad, Seratus Tokoh Dalam Sejarah Islam, Rosda Karya, Bandung, 1995.

Haseem, O., Agama Marxis, Nuansa, Bandung, 2001.

Jauziyah, Ibnu Qayim al-, Fadhilah Amal: Studi Kritik Terhadap Hadis Nabi, Pustaka Azzam, Jakarta, 2000

Madkour, Ibrahim, Filsafat Islam, Rajawali Press, Jakarta, 1996

Mustapa, Hasan, Konsep Ruh Ibnu Qayim al-Jauziyah (691 – 751 H) dan George Wilhelm Friedrich Hegel (1770 – 1831 M), Fakultas Ushuluddin, Bandung, 2003.

Nasution, Harun, Falsafah Dan Mistisisme Dalam Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1990.

__________, Falsafat Agama, Bulan Bintang, Jakarta, 1973.

Pijper, G.F., Beberapa Studi Tentang Sejarah Islam di Indonesia 1900 – 1950, terj. Tujimah dan Yessy Augusdin, UI Press, Jakarta, 1985.

Qayim, Ibnu, Al-Ruh, Dar el-Fikri, Beirut, t.t.,

Rahmat, Jalaluddin, Kuliah-Kuliah Tasawuf, Pustaka Hidayah, Bandung, 2000.

Sanhuti, Muhammad al-Anwar al-, Ibnu Qayim Berbicara Tentang Tuhan, Mustaqim, Jakarta, 2001.

Solomon, Robert C., dan Kathleen M., Higgins, Sejarah Filsafat, Terj. Saut Pasaribu, Yayasan Bentang Budaya, Jogjakarta, 2000.

Suhardi, Kathur, Roh, Pustaka al-Kautsar, Jakarta, 2000.

Tafsir, Ahmad, Filsafat Umum Akal dan Hati Sejak Thales Sampai James, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1998.

Wach, Joachim, Ilmu Perbandingan Agama Inti dan Bentuk Pengalaman Keagamaan, Rajawali, Jakarta, 1989.




DOI: https://doi.org/10.15575/saq.v1i2.1433

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Syifa Al-Qulub Visitors

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Department of Tasawuf Psikoterapi
Gedung Fakultas Ushuluddin Lt. 3
Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Jl. AH. Nasution No. 105 Cibiru Bandung Tlp. (022) 7802275
Handphone: +62 852-0685-1568
E-mail: syifaalqulub@uinsgd.ac.id