Analisis Narasi Perkawinan Paksa dalam Pers Perempuan Tahun 1900an-1930an


Hikmah Amalia Hasanah(1*)

(1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Penelitian ini mengkaji analisis narasi perkawinan paksa dalam pers perempuan pada awal abad ke-20, dengan fokus pada majalah dan surat kabar seperti Poetri Hindia, Soenting Melajoe, Isteri, Sedar, dan Pedoman Isteri. Melalui metode sejarah yang mencakup heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi, serta analisis wacana deskriptif Michael Halliday dan pendekatan sosiologi komunikasi, penelitian ini mengeksplorasi bagaimana media pers perempuan menggambarkan dan menentang praktik perkawinan paksa yang terkait dengan isu-isu seperti poligami dan perkawinan anak. Hasilnya menunjukkan bahwa meskipun praktik ini telah menjadi adat yang mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat kolonial karena faktor ekonomi dan status sosial, pers perempuan secara aktif mengkritiknya, terutama setelah kongres perempuan, dengan menyerukan penghapusan perkawinan paksa dan mendorong perempuan untuk memperjuangkan hak mereka. Selain itu, kritik juga diarahkan pada kesalahpahaman mengenai konsep wali mujbir, yang sering disalahartikan sebagai hak orang tua untuk memaksakan perjodohan, padahal intervensi ini lebih mencerminkan budaya dan karakter pribadi daripada ajaran agama.

Full Text:

PDF

References


Arsip

Departemen van Economische Zaken. “Volkstelling 1930 (Deel III).” Inheemsche Bevolking van Oost-Java. Batavia: Landsrukkerij, 1934.

“Onderzoek Naar De Mindere Welvaart Der Inlandsche Bevolking Op Java En Madoera (Deel IXa).” Deel I: Eigenlijk Overzicht. Batavia: Drukkerij G. Kolff & Co., 1911.

Majalah dan Surat Kabar

Aliah, Siti. “Pendjawap.” Soenting Melajoe. 28 Desember 1912, edisi 26.

D. K., Ratna. “Ratapan Gadis.” Pedoman Isteri. Oktober 1932, edisi 10.

Pedoman Isteri. “Djalan Menolak Perkawinan Paksa,” November 1932, edisi 11.

Djoeriah. “Perkawinan.” Soenting Melajoe. 30 Januari 1914, edisi 5.

H. F. “Perkawinan Paksa.” Pedoman Isteri. September 1932, edisi 9.

Halimah, Siti. “Adat Istiadat Orang Kampoeng.” Poetri Hindia. 30 April 1909, edisi 8.

H.S. “Perampoean Djawa.” Poetri Hindia, 31 Mei 1909, edisi 10.

Sedar. “Kawin Paksaan dan Kedjadiannja,” Maret 1932, edisi 8.

Piete, La. “Laki Isteri.” Soenting Melajoe, 4 Januari 1918, edisi 1.

S. Dj. “Nasibnja Kaoem Perempoean Indonesia.” Sedar, Mei 1931, edisi 9-10.

Soedarminta, Woro. “Dari Hal Kawin Peksaan.” Isteri, Juli 1929, edisi 3.

Zahara. “Kebiasaan kita jang koerang baik (I).” Soenting Melajoe. 9 November 1912, edisi 19.

Tesis

Syachrotunnisa, Esti, dan Mutiah Amini. “Opini seputar Perkawinan dan Poligami di Majalah Perempuan tahun 50an-60an.” Universitas Gadjah Mada, 2018.

Book Chapter dan Artikel Jurnal

Abdullah, A. Fatikhul Amin. “Perempuan Indonesia sampai Awal Abad ke-20.” Entita: Jurnal pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu-Ilmu Sosial 1, no. 1 (Desember 2019).

Aditya, Fariz, Raja Songkup Pratama, Siti Zahra Siagian, Victoria Grace Daely, dan Sri Yunita. “Pengaruh Kolonialisme terhadap Struktur Sosial dan Ekonomi Indonesia.” Jurnal Pendidikan Tambusai 8, no. 2 (2024).

Amini, Mutiah. “Perkawinan dalam Sejarah Kehidupan Keluarga Jawa 1920an-1970an.” Sejarah dan Budaya 10, no. 1 (Juni 2016).

Bemmelen, Sita Tamar van, dan Mies Grijns. “Perdebatan tentang Perkawinan Anak Mulai dari Zaman Kolonial hingga Kurun Jawa Masa Kini: Adat, Agama, dan Negara.” Dalam Menikah Muda di Indonesia (Suara, Hukum, dan Praktik). Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2018.

Buku

Amini, Mutiah. Sejarah Organisasi Perempuan Indonesia, 1928-1998. Depok, Sleman, D.I. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2021.

Blackburn, Susan. Women and the state in modern Indonesia / Susan Blackburn. Cambridge: Cambridge University Press, 2004.

Halliday, M. A. K., dan Ruqaiya Hasan. Language, context, and text: aspects of language in a social- semiotic perspective. Hongkong: Oxford University Press, 1989.

Holleman, Frederik David. De Privaatrechtelijke Positie van de Indonesische Vrouw. Melbourne: Redruk, 1944.

Kongres Wanita Indonesia (KOWANI). Sejarah Setengah Abad Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1978.

Mashud, Mustain. Sosiologi Komunikasi. Banten: Universitas Terbuka, 2019.

Ohorella, G.A, Sri Sutjianingsih, dan Muchtaruddin Ibrahim. Peranan Wanita Indonesia dalam Masa Pergerakan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah nasional, 1992.

Stuers, Cora Vreede-de. Sejarah Perempuan Indonesia: Gerakan dan Pencapaian. Depok: Komunitas Bambu, 2017.

Sumbulah, Umi. Spektrum Gender, Kilasan Inklusi Gender di Perguruan Tinggi. Malang: UIN Malang Press, 2008.

Toer, Pramoedya Ananta. Sang Pemula. Jakarta: Hasta Mitra, 1985.

Umar, Nasaruddin. Ketika Fikih Membela Perempuan. Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2014.

Wahid, Sugirah, dan Juanda. Analisis Wacana. Makassar: Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar, 2006.

Artikel Daring

Fachrurozi, Miftahul Habib. “Perempuan dan Pers di Hindia Belanda Pada Awal Abad XX.” Academia.Edu, t.t. https://www.academia.edu/32575862/Perempuan_dan_Pers_di_Hindia_Belanda_Pada_Awal_Abad_XX.




DOI: https://doi.org/10.15575/hm.v8i2.38475

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Historia Madania: Jurnal Ilmu Sejarah is Indexed By:

       OpenAIRE                             

All publications by Historia Madania: Jurnal Ilmu Sejarah are licensed under a
Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License