PENGGUNAAN TWO-TIER MULTIPLE CHOICE DIAGNOSTIC TEST DISERTAI CRI UNTUK MENGANALISIS MISKONSEPSI SISWA


Elvira Noprianti(1*), Lisa Utami(2)

(1) ,  
(2) ,  
(*) Corresponding Author

Abstract


Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan miskonsepsi yang dialami siswa pada materi larutan elektrolit dan konsep redoks serta menjelaskan faktor-faktor penyebab miskonsepsi siswa. Sasaran penelitian adalah siswa kelas X SMAN 1 Tambang Tahun Ajaran 2016/2017. Sampel dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data miskonsepsi siswa diperoleh dari tes diagnostik, wawancara, dan kuisioner. Intrumen tes diagnostik two-tier multiple choice  divalidasi isi dan konstruk oleh satu dosen ahli dan satu guru mata pelajaran kimia SMAN 1 Tambang serta divalidasi empirik oleh 25 siswa kelas XI IPA SMAN 1 Tambang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 10,63% siswa mengalami miskonsepsi, 32,73% siswa paham konsep, dan 56,64% siswa tidak paham konsep. Miskonsepsi yang terjadi pada siswa disebabkan oleh kondisi siswa, buku pegangan dan guru.

Keywords


tes diagnostik; miskonsepsi; two-tier multiple choice; CRI

References


Arikunto, S. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta : Bumi Aksara

Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Tahun 2007. Tes Diagnostik.

Ferra, A., Tri, R., & Nanik D, N. (2016). Identifikaisi Miskonsepsi dan Penyebabnya pada Siswa Kelas XI MIA Negeri 1 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2015/2016 pada Materi Pokok Stoikiometri.Jurnal Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret, 5(2), ISSN 2337-9995, 10-17.

Luh. M., Nyoman S., & Wayan S. (2014).Analisis Miskonsepsi Siswa SMA pada Pembelajaran Kimia untuk Materi Larutan Penyangga.E-journal Kimia Visvitalis Universitas Pendidikan Ganesha, 2(1), 1-12.

Nofiana, M., Teguh, J.,&Arum, A. (2016).Pengembangan Two-Tier Multiple Choice Question Disertai Teknik CRI Sebagai Intrumen Diagnostik Miskonsepsi Materi Genetika. Seminar Nasional Pendidikan dan Saintek. Universitas Muhamadiyah Gorontalo ISBN: 257-533X, 796-802.

Nurhidaytullah. (2016). Miskonsepsi Materi Larutan Penyangga pada Siswa di SMA Negeri 2 Mataram. Tesis. Fakultas MIPA : Universitas Negeri Yogyakarta.

Suparno, P. (2013). Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam Pendidikan Fisika. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Suwarto. (2013). Pengembangan Tes Diagnostik dalam Pembelajaran, Panduan Praktis Bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tuysuz, C. (2009).Development of Two-tier Diagnostic Instrument and Assess Students Understanding in Chemistry.Academic Journal of Scientific Research and essay, 4(6) ISSN 1992- 1248, 626-631.

Wiwi, S., Nur, A., Nur, E, K.,& Indah R. (2014).Pengembangan Tes Diagnostik Two-tier untuk Mengidentifikasi Miskonsepsi pada Materi Kimia SMA. Jurnal pengajaran MIPA, 19(1), 117-127.




DOI: https://doi.org/10.15575/jtk.v2i2.1876

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Elvira Noprianti, Lisa Utami

Journal  Tadris Kimiya Is Indexed By : 


Lisensi Creative Commons

Chemistry Education: Jurnal Tadris Kimiya licensed with Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0Copyright is protected by lawp-ISSN: 2527-6816 | e-ISSN: 2527-9637